Konglomerasi Koperasi vs. Konglomerasi Rumah Betang

Hilir dari gerakan spin-off CU/Koperasi yang diinisiasi oleh Bapak Robby Tulus, Suroto, dll., adalah konglomerasi Koperasi, sebuah gerakan multi pihak. Praktek lapangan terus dilakukan dan itu menjadi lesson learned penting untuk menemukan best practice. Gerakan spin-off kini sudah berusia delapan tahun dan kiprahnya sangat ditunggu, kecuali yang sudah berada pada zona nyaman.  

Kemajuan sudah dicapai dengan terbentuknya INKUR (Induk Koperasi Usaha Rakyat), federasi nasional, dan telah menjadi anggota ICA (International Cooperative Alliance). Gerakan spin-off yang juga sering disebut Gerakan KSR (Koperasi Sektor Riil) sangat berterima kasih kepada bapak Robby Tulus atas hal ini. CU-CU/koperasi yang ingin melakukan spin-off sampai terbangun konglomerasi koperasi datanglah ke INKUR. INKUR lah yang menjadi lokomotif nasional. Dan gerakan Koperasi Sektor Riil di bawah Inkur beroperasi dalam 2-tier saja.

Sepertinya pihak Kementerian Koperasi dan UKM RI sangat mendukung agar CU bisa membangun konglomerasi koperasi. Sambutan Bapak Menteri, Teten Masduki, terang benderang menyatakan ini. Gegara Konglomerasi Koperasi Keling Kumang dia hadir pada RAT CUKK 27 Maret 2021 di Tapang Sambas dan Tapang Kemayau, dusun kecil di bagian timur Kalimantan Barat. “Konglomerasi Koperasi Keling Kumang telah menjadi kebanggaan bangsa,” begitu bunyi sambutannya. Beliau sangat mendorong CU menjadi koperasi besar, koperasi multi pihak.

Kesepakatan nasional pada RAT INKUR Th. 2019 menunjuk Gerakan CU Keling Kumang di Sekadau dan Kopkun di Purwokerto sebagai The Center of Excellence dari spin-off CU/Koperasi menuju Konglomerasi Koperasi dengan INKUR sebagai lokomotifnya. Dan fase-fase spin-off pun disusun.

Fase-fase spin-off ada empat seperti yang pernah saya tulis di artikel sebelumnya (lihat website Puskhat.com) dengan judul 4 Fase Spin-Off CU. Namun, isi tulisan itu baiklah saya koreksi lagi karena secepat itu ide ini obselet.

Posisi CU/Koperasi yang melakukan spin-off harus tetap menjadi tetua. Dulu yang terpikir, apabila lahir minimal dua KSR, itu berarti sudah ada tiga koperasi termasuk CU yang melakukan spin-off, maka dapat membentuk koperasi sekunder horisontal. Tiga koperasi itu menjadi anggota Koperasi sekunder (juga hasil spin-off). Dan itu sudah direalisasikan.

Kesulitan kemudian muncul dan itu menjadi aneh. Kog CU/Koperasi yang melakukan spin-off bisa menjadi anggota koperasi sekunder hasil spin-off? Ibaratnya orang tua menjadi anak, anak menjadi orang tua. Sementara segala sumber daya (manusia, uang, fasilitas, dsb) sebagian besar, kalau tidak semua, berasal dari CU/Koperasi yang melakukan spin-off. Pun untuk beroperasi, koperasi sekunder ini masih sangat tergantung dari CU/koperasi yang melakukan spin-off. Jadi, kesimpulannya tidak mungkin CU/koperasi yang melakukan spin-off melahirkan koperasi sekunder horisontal di dalam gerakannya.

Di sinilah, akhirnya, kita berkesimpulan bahwa koperasi sekunder buah dari spin-off kolektif dari semua CU/Koperasi yang melakukan spin-off adalah federasi nasional yang bernama INKUR (Induk Koperasi Usaha Rakyat), dan itu satu-satunya di Indonesia. Dan KSR – INKUR cukup 2-tier saja.  

Jadi, fase spin-off sampai terbentuk konglomerasi koperasi hanya 3 fase (bukan 4 fase seperti yang saya tulis sebelumnya). Fase 3 adalah pengembangan fase dua, dengan CU yang melakukan spin-off tetap di atas dan menjadi lokomotif konglomerasi Koperasi yang dibangun. Khusus yang terjadi pada Konglomerasi Koperasi Keling Kumang, kami menamakannya Gerakan CUKK disingkat GCUKK.

GCUKK sangat cocok dengan sistem rumah betang, warisan nenek moyang kami. Di dalam Rumah Betang seorang Tuai Rumah (Tetua), dan memang usianya sudah tua, menjadi pihak yang mengatur dan menyelaraskan sistem dan kehidupan dalam rumah betang. Para warga ini tinggal di bilik-bilik di rumah betang. Tuai rumah tinggal di bilik paling tengah dengan struktur bangunan bilik yang khas. Semua sistem dan kehidupan di rumah betang diatur dengan adat istiadat, tradisi, dan wisdom rumah betang.

Konglomerasi Koperasi Keling Kumang diilhami dari Konglomerasi Rumah Betang ini. Kelak Pengurus GCUKK akan mengatur dan menyelaraskan sistem dan tata kelola semua KSR atau entitas lain hasil spin-off. Rapat anggota CUKK dan KSR akan diadakan dalam rentang waktu bersamaan dalam satu pekan RAT menjelang Ulang Tahun CUKK 25 Maret. Andaikan ada 7 KSR, maka 7 KSR mengadakan RAT pada hari yang sama tapi pada lokasi yang berbeda. RAT CUKK diadakan pada hari terakhir, disebut juga RAT Konglomerasi Koperasi, dalam pekan RAT itu. Pekan RAT dapat  menjadi event wisata setahun sekali. Selain agena RAT, pekan RAT akan diisi dengan berbagai pertandingan antar koperasi dan antar anggota koperasi, seperti pertandingan olah raga, lomba kuliner, lomba SHG dan SHI, pameran, lomba film, dsb. Pekan RAT Konglomerasi Koperasi selalu diadakan di Kampung Tapang Sambas dan Tapang Kemayau: Kampung Koperasi, Kampung Enclave, Kampung Keling Kumang.***

1/4/2021

Munaldus

Founder Puskhat

Founder CUKK