Analisis Kredit 5 C – Desain C2 Untuk SHG dan SHI

Saya mengajak peserta SDP VIII untuk memperhatikan secara sungguh-sungguh Skala Rating Kredit yang selama ini kita gunakan untuk menentukan scoring kredit. Skor yang didapat oleh setiap pemohon kredit menentukan bagaimana komite kredit memutuskan suatu permohonan kredit. Menurut hemat saya, kriteria-kriteria dalam 5C, yang dikembangkan ACCU untuk menentukan Scoring kredit, diadopsi dari praktek manajemen kredit di Pilipina. Kita bisa memodifikasinya.

Nah, dari situ saya meminta peserta SDP VIII memodif C2 – Character (watak) untuk kepentingan scoring kredit SHG dan SHI. Terlebih dahulu saya meminta mereka sharing tentang praktek-praktek SHG dan SHI, baik yang berhasil maupun yang gagal.  Data mentah itu kami olah untuk memodif C2, sedangkan C1, C3, C4, dan C5, menurut kami, semuanya masih layak pakai.

Cara mengolah data mentah tidak akan saya sampaikan disini. Tapi prosesnya benar-benar bottom up. Semua informasi diperoleh dari kasus-kasus yang dialami langsung oleh peserta SDP VIII di lapangan. Hasil olahan menghasilkan modifikasi C2 yang ketika diuji pada kasus nyata SHG dan SHI yang sedang jalan selama ini sangat mencengangkan. Inilah Scoring Kredit untuk C2, yang khusus untuk SHG dan SHI.

2. CHARACTER (WATAK) = 15 (dalam Ber-SHG)

KriteriaSkor Mentah MaksimumNilai atau Scoring
1. Seperti apa loyalitas ybs kepada CU?  
1.1. Keaktifan menabung dan memijam2 
1.2. Keterlibatan sebagai sekarelawan CU 2 
2. Seperti apa kejujuran ybs?  
2.1. 4 orang dekatnya mengatakan ybs jujur4 
2.2. 3 orang dari 4 orang dekatnya mengatakan ybs jujur3 
2.3. 2 orang dari 4 orang dekatnya mengatakan ybs jujur2 
2.4. 1 orang dari 4 orang dekatnya mengatakan ybs jujur1 
2.5. Tidak satupun dari 4 orang dekatnya mengatakan ybs jujur0 
3. Seberapa besar minat ybs terhadap bisnis ini?  
3.1. Belum ada pengalaman di bisnis ini0 
3.2. Pengalaman di bisnis ini kurang dari 2 tahun1 
3.3. Pengalaman di bisnis ini antara 2 sd 5 tahun2 
3.4. Pengalaman di bisnis ini lebih dari 5 tahun3 
4. Seperti apa kualitas ybs bekerjasama dalam tim?  
    Dalam mengerjakan ladang atau sawah secara gotong royong, beduruk,  
Balalek, aris, dll, selama ini  
4.1. Selalu4 
4.2. Kadang-kadang3 
4.5. Jarang2 
4.6. Tidak pernah1 
Total15 

2. CHARACTER (WATAK) = 15 (dalam ber-SHI)

KriteriaSkor Mentah MaksimumNilai atau Scoring
1. Seperti apa antusiasme ybs terhadap usaha yang akan ditekuninya?  
1.1. Antusiasmenya berapi-api3 
1.2. Antusiasmenya biasa biasa saja2 
1.3. Pasif1 
1.4. Tidak tertarik0 
2. Seberapa rajin ybs dalam melaksanakan semua usaha/kegiatannya?  
2.1. 4 orang dekatnya mengatakan bahwa ybs rajin4 
2.2. 3 orang dari 4 orang dekatnya mengatakan ybs rajin3 
2.3. 2 orang dari 4 orang dekatnya mengatakan ybs rajin2 
2.4. 1 orang dari 4 orang dekatnya mengatakan ybs rajin1 
2.5. Tidak satupun dari 4 orang dekatnya mengatakan ybs rajin0 
3. Seberapa tekun ybs dalam berusaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan?  
3.1. 4 orang dekatnya mengatakan bahwa ybs tekun4 
3.2. 3 orang dari 4 orang dekatnya mengatakan ybs tekun3 
3.3. 2 orang dari 4 orang dekatnya mengatakan ybs tekun2 
3.4. 1 orang dari 4 orang dekatnya mengatakan ybs tekun1 
3.5. Tidak satupun dari 4 orang dekatnya mengatakan ybs tekun0 
3. Apakah ybs suka berdiskusi, mempelajari hal-hal baru, membaca atau
menghadiri pertemuan/pelatihan, dll
  
3.1. Sering4 
3.2. Kadang-kadang3 
3.3. Jarang2 
3.4. Tidak pernah1 
Total15 

Simulasi

Saya meminta mereka melakukan studi kasus pada SHG dan SHI yang pernah ada. Empat kelompok peserta menskor SHG yang gagal dan menskor SHI yang berhasil. Datanya seperti ini (SHG dan SHI yang dijadikan studi kasus saya rahasiakan) :

SHG Gagal :

KelompokSkor C2
18
25
34
48
Rata-rata6

SHI Berhasil :

KelompokSkor C2
115
214
314
413
Rata-rata14

Apa kesimpulan sementara dari penggunaan tool di atas?

  1. Sebelum membentuk SHG, setiap calon anggota SHG diskor C2 (watak) nya. Apabila ada calon peserta SHG yang mempunyai skor di bawah 10, sebaiknya tidak boleh masuk anggota SHG tersebut. Orang ini akan menjadi biang kerok kekacauan SHG. Watak ber-SHG nya jelek. SHG sudah pasti gagal ketika dalam perjalanan.
  2. Sebelum memberikan pinjaman kepada SHI, skor C2 yang bersangkutan dengan tool ini. Apabila skor C2 di bawah 10, sebaiknya anda tidak mengabulkan permohonan pinjaman SHI yang bersangkutan. Pasti gagal SHI-nya.

Menarik…! Cobalah…. Semakin banyak data, semakin mudah kita menarik kesimpulan. SHG dan SHI akan menjadi pilar penting maju tidaknya CU di masa depan, bukan pada ekspansi yang tak terkontrol. Setelah anda mencobanya, berikan tanggapan di website ini ya! Apapun hasilnya.***

Munaldus : Founder Puskhat

Pontianak, 15/08/2021