Saya galau bro? Ada yang bisa membantu? Batin saya menggugat saya, katanya : “Tidakkah hari ini ada 2 jenis CU? Yang satu, CU berbaju CU dan yang satunya lagi CU berbaju KSP? “Entahlah,’ kataku. Baiklah… bagaimana kalau kutulis, biar kita sama-sama jelas dan puas. CU jenis pertama adalah CU yang masih berbaju CU. Lihat ciri-cirinya, (diambil dari dokumen yang dikeluarkan oleh ACCU dalam file pdf visual aid).
CU adalah kumpulan orang. Maka manusia (baca: anggota) adalah aset utama CU. Banyak dari kita sudah tahu itu bukan? Hanya sekedar mengulang. Sekali lagi CU adalah kumpulan orang. Kalau CU, dalam prakteknya, lebih mengutamakan uang sebagai aset utamanya, maka sudah bukan CU lagi. Begitukan logikanya.
Dalam berbagai kesempatan wawancara oleh wartawan atau webinar, saya selalu mengatakan CU bukan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) mengapa? Bagi kita orang CU menganggap bahwa simpan pinjam adalah core business CU. Credit Union adalah kumpulan orang yang saling percaya (credere = saling percaya; union = kumpulan). Itu sebabnya perangkingan CU di Indonesia versi Inkopdit tetap menggunakan kriteria anggota sebagai indikator utama.
Jadi pada baner-baner atau spanduk CU, saya telah menyarankan tidak mencantumkan nama KSP, karena alasan di atas. Pak Robby Tulus dalam seminar nasional tahun lalu secara terang benderang menyampaikan usulan kepada Bapak Menteri Koperasi supaya CU tetap sebagai Koperasi Kredit, bukan KSP. Mudah-mudahan kita sama-sama berjuang untuk itu.
Kali ini saya menyoroti CU berbaju KSP. Dua hari lalu majalah Peluang memberikan penghargaan kepada 100 Koperasi Terbesar. Sudah yang kesekian kali. Beberapa CU menerima penghargaan ini. Detik Finance pada selasa 23 Februari 2021 menerbitkan judul tulisan : 100 Koperasi Besar Bukukan Akumulasi Aset Rp 66,6 Triliun. Jika dilihat isi laporan ini, penilaian 100 Koperasi Terbesar semua dinilai dari aset. Bukankah penilaian ini bertentangan dengan ideologi CU yang mengatakan bahwa “people” sebagai aset terpenting? Dengan demikian, jika saya mengatakan bahwa CU-CU yang menerima kriteria ini adalah CU yang berbaju KSP bagaimana bro? Penerima penghargaan ini adalah Kospin, KSP dan CU. Apakah CU yang menerima penghargaan ini bisa bersikap kritis? Tapi tidak salah juga. CU. Keling Kumang dengan senang hati menerima ini. Patut juga diapresiasi.
Saya pernah ditanya oleh seorang CEO, “ada orang mau menabungkan uangnya Rp 40 miliar diterima tidak?” Saya tanya “sudah menjadi anggota lama?” Jawab si CEO “belum. Justru dia mau masuk menjadi anggota dan menyetorkan uang segitu.” Jawab saya langsung “tidak.” CU bukan kumpulan uang. Masih ada kasus lain, satu keluarga mau mencairkan investasi emasnya dengan nilai sekitar 10 miliar dan mau ditabung di CU juga. Ketika saya ditanyai pendapat, saya bilang “tidak, CU bukan kumpulan uang.”
Ketika diwawancara wartawan Tempo tadi pagi, saya bilang CU itu kumpulan orang, bukan kumpulan uang. Kalau CU kumpulan uang, CUKK sudah memiliki aset di atas 3 triliun rupiah. Tapi yang terjadi di CU, tabungan anggota meningkat seiring dengan loyalitas sebagai anggota dan pemilik. Tabungan tumbuh karena sebuah perencanaan keuangan keluarga yang sudah mantap dan sudah menjadi keyakinannya bahwa CU adalah kendaraan satu-satunya untuk mencapai tujuan keuangannya. Anggota boleh punya tabungan banyak (sangat dianjurkan) tapi tabungannya tumbuh seiring dengan lamanya yang bersangkutan menjadi anggota CU. Anggota macam itu akan menjadi tulang punggung CU. Mereka saya sebut anggota yang berbaju CU dan bermental CU. Bukan sebaliknya, berbaju CU tapi bermental bank (bisa juga bermental KSP).
Kesimpulan saya, KSP mengukur aset utamanya dengan uang. Jadi, sebenarnya KSP itu prakteknya seperti bank. Itu sebabnya beberapa KSP, seperti yang kita dengar akhir-akhir ini tidak mampu memenuhi kewajiban mengembalikan simpanan anggota, dan pailit. Lalu simpanan anggota terkena PKPU (Penangguhan Kewajiban Pembayaran Utang). Jadi, hati-hati para CU, bisa-bisa CU anda salah jalan masuk dalam kategori CU yang berbaju KSP – aset utamanya adalah uang.***
Penulis : Munaldus – 24/02/2021