Village Integrated Demplot

Sesuatu yang disebut Village Integrated Demplot (VID) menjadi pembicaraan hangat di ETT (Evaluasi Tengah Tahunan) Puskhat 2022. Itu berawal dari nonton bareng kanal Youtube “Rahasia Kemakmuran Desa Kawakami Nagano” di Jepang. Desa ini dulunya terbelakang. Berkat kerja keras warga desa, desa ini menjadi begitu terkenal dan menjadi desa wisata yang dikunjungi banyak wisatawan mancanegara. Kemajuan yang dicapai desa ini sungguh menginspirasi. Akan lebih baik anda juga menonton video ini sebelum menuntaskan membaca artikel ini.

        Saat ini melalui gerakan spin-off CU, satu CU setidaknya telah menginisiasi satu koperasi sektor riil, umumnya mulai dari koperasi konsumsi. Tiga CU, yaitu CUKK, CUSJ, dan CUMK bahkan sudah mendirikan Koperasi Pertanian. Itu artinya pemberdayaan anggota CU dari kalangan petani akan menjadi fokus dan kita tunggu hasilnya.

        Koperasi pertanian berada diantara pihak yang menyuplai (petani) dan demand (petani)—misalnya jagung vs. pakan ayam petelor. Pekerjaan-pekerjaan di hulu, yaitu pendampingan petani, menjadi tanggungjawab staf Departemen SPM CU. Sedangkan koperasi pertanian berfungsi sebagai pengumpul (jagung), lalu mengolah buah jagung menjadi pakan ayam petelor yang, kemudian, dijual kepada anggota yang beternak ayam petelor. Supply (penawaran) dan demand (permintaan) harus dikerjakan secara serius agar para anggota yang sudah berusaha tidak kehilangan pasar.

        Mendidik anggota agar menjadi petani yang berorientasi pasar bukan pekerjaan mudah. Oleh sebab itu setiap koperasi pertanian didorong agar memiliki demplot. Di dalam demplot ada percontohan kebun jagung hibrida, ternak ayam petelor dan pengolahan jagung menjadi pakan ternak yang berkualitas. Nah, para anggota yang ingin menanam jagung hibrida dan beternak ayam petelor harus terlebih dahulu dididik menjadi seorang wirausahawan. Di demplot inilah mereka mendapatkan pembelajarannya.

        Pasca pendidikan kewirausahaan pasti ada anggota yang tertarik menjalankan kedua bisnis ini (menanam jagung atau beternak ayam petelor). Nah, agar bisnis anggota ini sukses maka staf SPM bertanggungjawab melakukan pendampingan. Sedangkan CU bertanggungjawab menyediakan kredit apabila para usahawan ini kekurangan modal. Yang terpenting di sini adalah staf SPM sudah memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam budidaya jagung dan beternak ayam petelor. Puskat bertanggungjawab memfasilitasi dan itu menjadi tanggungjawab staf Devisi KSR.  

        Demplot yang dibangun koperasi pertanian, untuk tahap awal, berupa mini demplot. Luasnya satu sampai dua hektar. Apabila ini sudah dijalankan dengan baik dan para anggota sudah menerima manfaat, maka koperasi pertanian dapat mengembangkan demplot jenis lain yang disebut mega demplot. Luas kawasan demplot di atas dua hektar. Saat ini dua CU, yaitu CUKK dan CUSJ sedang menuju kesana. Bagaimana dengan CU yang lain? Kita tunggu saja.

        Mini demplot dan mega demplot terpisah dengan komunitas (anggota). Belum terintegrasi dengan penduduk. Oleh sebab itu, tahap selanjutnya, dan ini menjadi ide yang menarik, setiap CU harus membangun apa yang disebut dengan Village Integrated Demplot (VID), demplot yang terintegrasi dengan kampung. Contoh kongkrit seperti yang terjadi di desa Kawakami di Jepang.

        Sebenarnya, tidak perlu jauh-jauh melihat model Village Integrated Demplot ini. Di dekat kita sudah ada contohnya. Kita pergi ke 4 kampung ini—Padang, Sakek, Pate dan Batas di Semalantan. Saya sudah kesana. Begitu kita masuk ke kampung ini dari Sibale, sebelum Semalantan dari arah Bengkayang, lahan di kiri kanan semuanya hamparan jagung hibrida. Sangat menarik.

        Apa cerita mereka ketika saya kesana pada acara naik dango pada awal Februari 2022? “Enak bang berkebun jagung. Hanya butuh 114 hari kita sudah bisa panen. Dan kerjanya hanya 40 hari pertama, habis itu cukup diawasi. Abang bayangkan, jika satu lahan bisa panen empat ton, satu kg jagung enam ribu rupiah, maka petani bisa meraup dua puluh empat juta rupiah. Itu sebabnya begitu terima uang, orang tua langsung mengirim anaknya sekolah di Singkawang atau kuliah di Pontianak” tutur seorang anak muda di sana. Siapa yang tidak senang mendengar warga kampung yang telah menjadi anggota CU benar-benar berdaya?

        Ketua Puskhat memberikan respon positif ide mengerjakan Village Integrated Demplot ini. Bahkan, menurut beliau, setiap CU harus sudah menentukan kampung yang akan menjadi pilot project. Dan itu harus dikerjakan pada semester kedua tahun 2022. Jadilah ide ini masuk dalam kesepakatan ETT pada 25 September 2022. Sesuatu yang dahsyat akan segera terjadi.***

Munaldus

Penasehat Puskhat